SAND DUN
enam belas tahun lalu kamu bagai Pembayun,melenggok, menghentak diiringi rampak gendangmenyihir sejarah mataramkini di hamparan pantai selatanmatahari, angin tenggara yang menyentuh bukit kars tak leluasa mengusap pipimudeburan ombak tak serampak gendang di telingamusaat aku memanggil kamu ‘sand dune’desiran angin menyela di antara daun cemara seakan berbisik -‘cintailah kami atau kamu biarkan kami mati’lalu seakan mengarahkan aku pada kamu yang bagai gadis menuamemakai kain lurik usang, terkapar tak berdaya
Bantul, 7 Juli 2014